“Apakah Kamu Percaya Jodoh, Fahri?” “Ya, Setiap Orang Punya Jodohnya Masing-Masing”

Demam Ayat-Ayat Cinta memang masih memanas, tapi ini tentunya tidak sepanas pada awal-awal perdananya kan?. Dari sekian banyak percakapan yang ada di film tersebut ada beberapa yang kusukai. Salah satunya yang menjadi title tulisanku kali ini.

Memang benar jawaban Fahri atas pertanyaan Maria saat mereka bertemu di tepi sungai Nil. “semua orang punya jodohnya masing-masing”. Tentunya jodoh ini akan datang pada siapapun dia. Cantikkah dia? Tampankah dia? Kayakah dia? Smart kah dia? Mobile kah dia? Miskinkah dia? Jelekkah dia? Dari kota kah dia? Dari desa kah dia? Dari kota manakah dia berasal? Sungguh itu semua tidak akan menjadi kriteria bagi Tuhan untuk memberinya seorang jodoh.

Terkadang kita bisa melihat si miskin bisa bersanding dengan si kaya. Kadang kita bisa melihat si kota bisa bersanding denagn si desa, dan seseorang dari kota tertentu bisa bersanding dengan seseorang dari kota lain? Dan sebaliknya. Lantas kenapa ada orang yang selalu melihat semua itu dari sisi buruknya saja. Padahal semua itu belum tentu seperti yang mereka fikir. Satu kata “karena mereka tidak mengerti”.

Pencitraan seseorang tidak serta merta tertuang dari bagaimana seseorang memandang. Tapi, justru akan lebih bijaksana kalau seseorang itu memberikan space kesempatan kepada orang lain utuk menunujukkan potensi, ability, dan performa terbaik dalam hidupnya. Sipapun dia terlepas dari buruk rupa, rupawan, miskin, kaya, letak teritorialnya, dll.

Sungguh manusia tidak ada kuasa dalam hal ini…

Ini lebih bisa dimaknai bahwa setiap dari kita seyogyanya bisa menghargai kehidupan, kemampuan, kekuatan orang lain. Merasa bahwa apa yang kita punyai saat ini adalah absolute milik Tuhan dan someday akan kembali ke Tuhan juga.

 

8 Tanggapan to ““Apakah Kamu Percaya Jodoh, Fahri?” “Ya, Setiap Orang Punya Jodohnya Masing-Masing””


  1. 1 mybenjeng April 2, 2008 pukul 2:59 am

    bu….. carikan jodoh dong… 🙂

  2. 2 Sawali Tuhusetya April 2, 2008 pukul 1:12 pm

    setiap orang mesti menjalani takdir dan suratan hidupnya, b nisya, termasuk dalam hal jodoh. ayat2 cinta bisa memberikan pelajaran berharga bagaimana kita mesti menghadapi situasi ketika kita sudah mulai memikirkan persoalan pasangan hidup. tapi, seringkali pula muncul kenyataan pahit. impian dan harapan kita untuk bisa bersatu dg orang yang kita cintai banyak menghadapi cobaan dan rintangan. meski demikian, kita tidak boleh larut dalam kesedihan. bisa jadi orang yang kita cintai itu belum berjodoh atau kita memang belum optimal dalam menjalaninya. bisa jadi, jodoh memang dirahasiakan Tuhan agar kita terus berupaya untuk mendapatkannya. semangath, bu! *walah, kok malah sok tahu nih!* memang ada hubungannya dg bu nisya, yak? kekekekee 😆

  3. 3 Mr. Rie Juni 3, 2008 pukul 2:38 am

    betul itu

  4. 4 Prihandini Juni 10, 2008 pukul 9:45 am

    Pencitraan seseorang tidak serta merta tertuang dari bagaimana seseorang memandang. Tapi, justru akan lebih bijaksana kalau seseorang itu memberikan space kesempatan kepada orang lain utuk menunujukkan potensi, ability, dan performa terbaik dalam hidupnya. Sipapun dia terlepas dari buruk rupa, rupawan, miskin, kaya, letak teritorialnya, dll.

    I Like It :)..

  5. 5 Opie September 2, 2008 pukul 10:45 pm

    siapapun jodoh kita… itulah hal yang terbaik yang diberikan Alloh untuk kita. Karena Alloh Maha Segalanya dan maha Mengetahui ….

  6. 6 meditation1234 Juli 4, 2009 pukul 6:56 am

    semoga saia dan semua yang disini diberikan jodoh yang baik.. 🙂

  7. 7 Tutyciim0t Juni 24, 2012 pukul 4:56 pm

    Bner stiap manusi pa5ti punya jd0h masing2. Tetp smgat ya…


Tinggalkan Balasan ke Prihandini Batalkan balasan




Indonesian Muslim Blogger
Catatan Sawali Tuhusetya

Akafuji Supports In

Gudang karya

Bukan Hitungan Weton

April 2008
S S R K J S M
 123456
78910111213
14151617181920
21222324252627
282930  

Pengunjungku

  • 110.977 Click

Klik klik teruuss...

  • Tidak ada